Sabtu, 10 April 2010

DRAMATURGIS (Methode of Com Qualitative)

PENELITIAN DRAMATURGIS
Profile
Object penelitian adalah karyawan stasiun televisi lokal Jak TV yang rata-rata berumur 23-25. Mereka News Editor yang shift kerjanya tidak menentu. Terkadang pagi, sore bahkan tengah malam. Para karyawan ini memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Dari yang baru pertama kerja sampai pindahan dari stasiun televisi yang lain.
Lokasi
Penelitian ini saya lakukan di kantor Jak TV yang terletak di kawasan SCBD.
Day 1:
Nama : Dedet
Hari : Rabu 2 Desember 2009
Waktu / Tempat : 08.45 AM / Lobby Jak TV
Hari ini jam 9 pagi seorang karyawan bernama Dedet baru saja datang untuk shift pagi. Sebelum bekerja dia membeli sarapan di warteg dekat kantor, tak lama dia kembali ke kantor dan mengobrol sebentar dengan teman-temannya. Melihat saya sedang duduk di lobby, diapun menghampiri saya dan kamipun mengobrol pagi itu. Dia bercerita kalau kemarin dia menghadap Chief Editornya untuk mengajukan cuti namun di tolak dengan alasan sudah banyak yang mengajukan cuti di bulan Desember. Dedet merasa agak kesal karena menurut dia, pengajuan cuti sudah diajukannya sejak November. Setelah mengobrol dengan saya dia masuk ke dalam ruang editing dan mulai bekerja.
Day 2 :
Nama : Angga D. Ardianto
Hari : Sabtu 5 Desember 2009
Waktu / Tempat : 17.30 PM / News Editing Room
Hari ini sabtu malam minggu dan kebbetulan kantor JAK TV tak begitu ramai karyawan. Saya mendapat keistimewaan bisa masuk ke dalam News Editing Room karena kenal denga salah satu editornya. Disana saya melihat editor bernama Angga sedang asik mengedit berita tentang Pelarangan Delman yang beroperasi di wilayah Monas. Belum selesai dia mengeditnya, datang seseorang dari library dan memberikannya beberapa materi lagi. Angga kesal dan berkata kepada orang library itu “ wah gak selese-selese nih..gw shift pagi jam segini masih banyak materi aja”. “ iya men, hari ini shift sore cuma dua editor dan kebetulan materi agak banyak, lo beresin dulu ye buat Jakarta Petang tuh “ sahut si library sambil meniggalkan Angga dan mengurus pekerjaan yang lain. Dalam situasi yang hectic, Angga harus mengerjakan materi tentang kecelakaan dan harus mengaburkan beberapa gambar membuatnya mual. Setelah selesai ia pun melaksanakan shalat magrib di Mushola dan kemudian memacu Mega Pronya melesat membelah kemacetan Jakarta.
Day 3 :
Nama : Angga D. Ardianto
Hari : Senin 7 Desember 2009
Waktu / Tempat : 16.00 PM / Mushola Jak TV
Saya bertemu Angga di mushola. Setelah dia melaksanakan shalat ashar, Angga terlihat asik mengobrol dengan temannya yang seorang driver. Mereka bercanda dan tertawa terbahak-bahak selama beberapa saat. Untuk shift pagi, memang jarang ada materi ketika sore hari. Maka dari itu Angga bisa beristirahat sejanak. Kemudian Angga tidur di mushola selama kurang lebih setengah jam. Kemudian ia bangun dan merapihkan bajunya. Ketika sedang memakai sepatu ada seorang reporter yang menyapanya dan kemudian mereka mengobrol tentang kejadian yang baru di alami si reporter. Tak lama mereka mengobrol kemudian Angga menuju kantin untuk membeli nu green tea dan kemudian kembali masuk ke dalam kantor dan melanjutkan pekerjaannya.
ANALYSIS
FRONT STAGE
Hal yang terlihat jelas dari editor adalah gayanya yang santai. Di saat semua karyawan harus memakai seragam saat bekerja, mereka lebih santai dan di tolenransi kalau hanya memakai kaos saja. Hal itu di karenakan mereka bekerja dalam satu ruangan dan tidak pergi kemana-mana layaknya reporter.
MIDDLE STAGE
Ketika berkomunikasi sesama editor, mereka tidak sungkan untuk mengungkapkan keluh kesahnya. Namun lain ketika mereka harus berhadapan dengan atasan mereka. Mau tidak mau mereka harus bersikap lebih sopan dan menerima, meskipun hal tersebut sering bertentangan dengan hati mereka. Maka tak jarang, di belakang atasan yang tidak mereka sukai, sering para editor ini membicarakan dan menumpahkan kekesalan mereka.
BACK STAGE
Diluar pekerjaan mereka sebagai seorang editor, mereka adalah manusia biasa. Seperti Angga, dia adalah anak yang penurut di rumahnya. Hingga usia 23, Angga masih suka membaca komik sinchan dan main game hingga larut malam. Meskipun di kantor dia terlihat mudah bergaul dan termasuk editor yang banyak teman, namun di rumah Angga anak yang pendiam dan sangat menurut dengan neneknya. Angga jarang makan di luar karena dia lebih suka masakan neneknya di rumah, maka tak jarang angga membawa bekal masakan nenek.
KESIMPULAN
Seperti yang Achmad Albar nyanyikan, bahwa dunia ini adalah panggung sandiwara. Setiap manusia menjalankan perannya masing-masing. Lain di pekerjaan lain juga di rumah. Belum tentu yang terlihat di luar sama dengan di dalamnya. Untuk itu, ada pepatah mengatakan “don’t judge a book by its cover”. Memang benar adanya, penelitian ini membuktikan bahwa antara front-middle-dan back stage adalah peran yang berbeda meskipun di lakukan oleh orang yang sama.

MUNAS GOLKAR (Media Relations)

MUNAS ( Musyawarah Nasional ) GOLKAR
Yakni Pertemuan seluruh pengurus DPP, Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I dan II serta sejumlah organisasi bentukan Golkar itu akan menentukan Ketua Umum baru bagi partai berlambang pohon beringin ini.
Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) ingin mengembalikan tradisi waktu Musyawarah Nasional (Munas) yang biasa diselenggarakan pada bulan Oktober. Munas partai berlambang pohon beringin itu akan diselenggarakan sebelum pelantikan presiden terpilih pada 20 Oktober 2009.

Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Golongan Karya, Andi Mattalatta akhirnya terpilih untuk memimpin gelaran Musyawarah Nasional Partai Golkar pada Oktober mendatang.

Andi sebagai Ketua Pelaksana akan didampingi dua rekannya yakni Syamsul Mu'arif sebagai Ketua Sterring Committee, dan Fatommy Asaari sebagai Ketua Organizing Commitee.

Ketua DPP Bidang Kesejahteraan Rakyat, Firman Soebagyo usai rapat harian di kediaman JK mengatakan, tim ini akan melakukan dua pokok tugas jelang digelarnya Munas Golkar.

CALON KANDIDAT KETUM GOLKAR

Pekanbaru - Kehadiran empat kandidat ketua umum pada pembukaan Munas ke-8 Partai Golkar di Kampar, Provinsi Riau, Senin malam, disambut meriah.

Tepuk tangan di ruangan kembali terjadi ketika Gubernur Riau Rusli Zainal yang juga Ketua DPD I Golkar Riau menyampaikan pidato sebagai tuan rumah. Sebagai tuan rumah, Riau berterima aksih diberi kepercayaan menyelenggarakan munas, katanya.
Rusli kemudian menyebutkan bahwa sejauh ini ada empat kandidat ketua umum Partai Golkar yang sudah menyatakan siap, yaitu Aburizal Bakrie, Surya paloh, Hutomo Mandala Putra dan Yuddy Chrisnandi.

Setiap menyebutkan nama kandidat, hadirin terutama pendukung kandidat bertepuk tangan dan meneriakan yel. Hal itu menyebabkan suasana gemuruh dari ruang pembukaan.

Pada kesempatan itu, Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) menyampaikan pidato pembukaan setelah sebelumnya Ketua Panitia Panitia Penyelenggara Andi Matalatta juga menyampaikan sambutan.

Pembukaan munas ditandai dengan menabuh kompang, alat musik tradisional Riau yang biasa ditabuh untuk menyambut tamu penting. JK menabuh kompang bersama Andi Matalatta dan Rusli Zainal di podium.

Tabuhan kompang oleh JK dan dua tokoh Golkar itu disambut tim atau satu kelompok penabuh kompang yang ada di samping bagian depan podium. Suasana kemudian diwarnai dengan suara musik kompang.

Usai pembukaan, jadwal resmi munas dilanjutkan Selasa (6/10) dengan agenda pengesahan jadwal acara dan tata tertib serta pemilihan pimpinan sidang, dilanjutkan penyampaian pertanggungjawaban DPP Golkar periode 2004-2009, pemandangan DPD Golkar atas pertanggungjawaban DPP.

Selanjutnya, agenda munas adalah tanggapan DPP Golkar atas pemandangan umum dari DPD Golkar, pernyataan munas terhadap pertanggungjawaban, pernyataan demisioner kepengurusan DPP Golkar serta penyerahan panji-panji Golkar, penjelasan materi munas dan pembentukan komisi-komisi.

PEMETAAN KEKUATAN MEDIA DARI 2 KANDIDAT TERKUAT
Surya Dharma Paloh (lahir di Kutaraja, Banda Aceh, Aceh, 16 Juli 1951; umur 58 tahun) adalah Ketua Dewan Penasehat Partai Golkar. Surya Paloh juga dikenal sebagai pengusaha pers dan pimpinan Media Group yang memiliki harian Media Indonesia, Lampung Post, dan stasiun televisi Metro TV

Ir. H. Aburizal Bakrie (lahir di Jakarta, 15 November 1946) adalah seorang pengusaha Indonesia yang merupakan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian dalam kabinet yang sama, namun posisinya terkena perombakan (Reshuffle) yang dilakukan presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 5 Desember 2005.Asisten Dewan Direksi PT. Bakrie and Brothers (1972–1974)

Direktur PT. Bakrie and Brothers (1974–1982)
Wakil Direktur Utama PT. Bakrie and Brothers (1982–1988)
Direktur Utama PT Bakrie and Brothers (1988–1992)
Direktur Utama PT. Bakrie Nusantara Corporation (1989–1992)
Komisaris Utama/Chairman kelompok usaha Bakrie (1992-s/d sekarang)
Menteri Koordinator Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu (2004-2005)
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Kabinet Indonesia Bersatu (2005-2009)
Bos TVone

ANALISIS
Beginilah jadinya bila pengusaha, penguasa, sekaligus politisi menjadi pemilik stasiun televisi. Kepentingan bisnis, kepentingan politik, kepentingan sosial budaya, dan macam-macam tumpah tindih jadi satu. Centang perenang. Gak karu-karuan.

Hari-hari ini kita, rakyat Indonesia, dipaksa untuk menikmati propaganda Surya Paloh dan Aburizal Bakrie yang sama berambisi menjadi ketua umum Partai Golkar. Paloh bos Metro TV, Bakrie bos TVOne. Maka, politik redaksional kedua televisi, yang sama-sama fokus ke berita itu, pun menjadi bias tak karuan.

MetroTV habis-habisan berkampanye untuk Surya Paloh. TVOne bersama Karni Ilyas sebagai pemimpin redaksi pun mabuk-mabukan kampanye agar Aburizal Bakrie yang menguasai Golongan Karya. Ketika kepentingan ekonomi dan politik bersetubuh, maka tunggulah kerusakannya.

Dan sekarang MetroTV dan TVOne telah berhasil merusak habis nilai-nilai berita, bahkan yang paling mendasar. Akurasi, keberimbangan, kelengkapan, prasangka. Mana ada liputan Surya Paloh di TVOne? Dan mana ada pula liputan tentang Bakrie, yang baik-baik, di MetroTV?

Skandal pemberitaan menjelang musyawarah nasional Golkar di dua televisi berita ini membuat saya teringat pada ucapan seorang pengusaha media terkenal di Indonesia. Dia punya begitu banyak media baik media cetak maupun televisi. Namun, dia tidak pernah mau diwawancarai televisi-televisinya sendiri.

"Televisi itu beda dengan koran," katanya.

Televisi menggunakan frekuensi yang sangat terbatas, dan itu ranah publik. Bukan milik pengusaha bernama Fulan, Arkian, Surya Paloh, atau Aburizal Bakrie. Surya Paloh punya MetroTV, tapi frekuensi atau channel yang dipakai MetroTV milik rakyat.

Begitu pula dengan Aburizal Bakrie. Dia pemilik TVOne, tapi bukan pemilik frekuensi yang dipakai TVOne untuk menyebarluaskan siarannya ke mana-mana. Prinsip ini sangat mendasar. Semua pengusaha televisi tentu tahu filsafat komunikasi ini. Apalagi, para redaktur dan reporter televisi yang tentu saja sudah banyak membaca dan well-informed.

Taruhlah frekuensi televisi yang tersedia ada 50. Maka, 50 pemilik stasiun televisi itu hanya "dititipi" amanah untuk memanfaatkan channel dengan sebaik-baiknya, demi kemaslahan bersama. Akan sangat elok manakala pengusaha televisi menghindari publikasi dirinya di stasiun milik sendiri.

"Nggilani!" kata orang Surabaya. (Bikin mual).

Lha, kalau televisi dipakai pemilik yang punya kaitan dengan lumpur Lapindo di Sidoarjo untuk publik relation dirinya, bagaimana dengan kepentingan atau suara rakyat korban lumpur? Benarkah Aburizal Bakrie begitu dermawan, ikhlas, baik hati seperti disiarakan di TVOne pada 29 September 2009? Dan masih banyak pertanyaan lain.

Jika frekuensi atau channel itu milik publik, maka tentu publik atau rakyat berhak mencabut "amanah" yang sudah dititipkan kepada para pengusaha pengelola stasiun televisi jika channel disalahgunakan untuk kepentingan politiknya sendiri. Di sinilah peran Komisi Penyiaran atau pemerintah sebagai wasit atau pihak yang diberi kemwenangan untuk mengontrol penggunaan frekuensi.

Yang jelas, saya mual setiap kali menyaksikan propaganda Surya Paloh di Metro TV dan Aburizal Bakrie di TVOne. Bagaimana dengan anda??

METHOD. Of COMMUNICATION RESEARCH II - QUALITATIF -

HASIL WAWANCARA

1.Mengapa anda lebih munyukai busana berMerk dan apa yang anda harapkan ketika memakainya??
Ayu: “Kalau kita memakai baju bermerk, bawaan kita tu beda cara pakainya pun beda. Kalau pakai baju biasa tu..biasa aja gitu di pakai. Tapi kalo bermerk kita jadi Percaya Diri, dan kalau kita sudah PD aura kita akan keluar dan kalau aura sudah keluar maka semua mata akan tertuju padaku “ .
Dian: “ Bahan dari suatu baju itu tidak bisa bohong. Walaupun dengan warna yang sama model yang sama namun dengan merk yang berbeda entah kenapa baju yang bermerk itu lebih bagus aja di badan. Penampilan itu memang yang utama bagi saya. Saya sering sekali bertemu dengan klien, sehingga sebelum saya bicarapun baju yang saya pakai sudah bicara pada klien..Hi im success im rich and your money is save with me..jadi..sebelum saya bicara hallo mereka sudah percaya terhadap saya. Itu yang saya harapkan ketika memakai bajau-baju bermerk “.

2.Sejak kapan anda menyukai baju-baju bermerk??
Ayu: “ Setiap orang mempunya standar masing-masing. Setiap pendapatan naik pasti standar belanjanya pun naik. Jadi kapan mulai menyukai baju bermerk tentunya setelah mendapatkan pendapatan yang lumayan “.
Dian: “ Sebenarnya sumber inspirasi saya adalah ibu saya, tapi sejak kuliah semakin menjadi karena lingkungan sekitar memang sangat mendukung..Wah..saya berada di dalam lingkungan yang orang-orangnya sangat perduli dengan gaya. Dan pada saat saya sudah bekerja saya dapat menghasilkan uang sendiri, jadi saya makin PD untuk membeli barang barang yang memang saya mampu untuk membelinya. Jadi semakin besar penghasilan semakin naik gaya hidup saya dan semakin mahal baju-baju saya..begitu “.


3. Merk apa saja yang biasa anda beli dan berapa kisaran harganya?
Ayu: “ Saya menyesuaikan dengan pendapatan saya, karena pendapatan saya belum terlalu tinggi tetapi saya menyukai baju-baju bermerk jadi untuk sementara saya masih menggunakan baju yang bermerk standar kisaran harga Rp.400.000-Rp800.000 gitu..contohnya seperti merk executive dan vesperin “.
Dian: “ Busana-busana yang saya kagumi adalah design-design dari ZARA dan GUESS kenapa?? Karena ZARA dan GUESS mempunyai design-design yang exclusive dan amazing. Shoes mereka Blues mereka semuanya tampak amazing. Jadi harganyapun..wajar aja, worth it bagi saya untuk mengeluarkan uang Rp 1.000.000-2.000.000 untuk membeli merk-merk tersebut “.

ANALISIS BERDASARKAN TEORI
Teori Belajar Sosial (social Learning Theory)
Teori ini dikembangkan oleh Albert Bandura seorang psikolog pendidikan dari Stanford University, USA. Teori belajar ini dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana orang belajar dalam seting yang alami/lingkungan sebenarnya.
Bandura (1977) menghipotesiskan bahwa baik tingkah laku (B), lingkungan (E) dan kejadian-kejadian internal pada pembelajar yang mempengaruhi persepsi dan aksi (P) adalah merupakan hubungan yang saling berpengaruh (interlocking),
Harapan dan nilai mempengaruhi tingkah laku. Tingkah laku sering dievaluasi, bebas dari umpan balik lingkungan sehingga mengubah kesan-kesan personal. Tingkah laku mengaktifkan kontingensi lingkungan. Karakteristik fisik seperti ukuran, ukuran jenis kelamin dan atribut sosial menumbuhkan reaksi lingkungan yang berbeda. Pengakuan sosial yang berbeda mempengaruhi konsepsi diri individu. Kontingensi yang aktif dapat merubah intensitas atau arah aktivitas
Kepribadian
1. CONSCIOUS | UNCONSCIOUS

Sadar dan tak sadar adalah dimensi yang sejak lama ada dalam teori kepribadian. Para pendukung Psikoanalisis (Freud, Jung, Horney) adalah orang-orang yang menekankan bahwa kepribadian dikontrol oleh proses yang tidak disadari. Sementara Psikologi Aliran Humanisme menekankan pada faktor kesadaran sebagai pembentuk kepribadian (Allport, Rogers, Maslow).

2. HEREDITY | ENVIRONMENT

Pada dasarnya hampir semua teori kepribadian mengakui peran faktor keturunan sebagai penentu kepribadian sseorang. Tetapi kalangan Behaviorist mengatakan bahwa kepribadian dapat dipahami tanpa harus mempertimbangkan faktor genetis dan biologis. Rogers & Bandura menekankan pada lingkungan sosial, dimana kepribadian adalah suatu proses belajar sosial seseorang.
3. ACQUISITION | PROCESS OF LEARNING
Teori Behaviorisme lebih menekankan pada proses belajar yang membentuk suatu kerpibadian, yaitu cara bagaimana suatu tingkah laku dimodifikasi. Dan biasanya teori-teori kepribadian mengakui peran proses belajar dalam pembentukan suatu kepribadian. Walaupun demikian, ada beberapa teorist yang juga menekankan pada acquisition of behavior, misalnya Cattel dan Murray.
4. PAST | PRESENT
Sigmund
Freud adalah pendiri Psikoanalisis yang mengatakan bahwa kepribadian adalah hasil dari bentukan masa lalu, yaitu masa 5 tahun pertama kehidupan. Setelah masa itu, kepribadian hanyalah ulangan atau fiksasi dari apa yang didapat dulu. Dan pandangan ini menjadi pegangan dalam aliran psikoanalisis. Sementara Lewin dan Alport mengatakan bahwa yang terpenting dari kepribadian bukanlah masa lalu tetapi masa kini.

5. PERSON | SITUATION
Dimensi ini menekankan pada proses dimana kepribadian itu terbentuk. Penekanan pada Person berarti kepribadian adalah bentukan dari inner process yang terjadi dalam diri individu, sementara penekanan pada Situation berarti bahwa kepribadian adalah bentukan dari faktor lingkungan sosial dimana individu itu berada. Walaupun demikian ada juga yang menjadikan kedua dimensi itu sebagai dasar pembentukan suatu kepribadian. Fromm & Skinner, misalnya, menekankan pada faktor sosiokultural dalam kepribadian, sementara Sheldon dan Binswanger lebih menekankan pada faktor biologis internal dalam diri individu.

6. HOLISTIC | ANALITIC
Dimensi holistik menyaratkan bahwa suatu tingkah laku hanya dapat dimengerti berdasarkan konteksnya, dan juga segala sesuatu yang dilakukan oleh individu berhubungan dengan fungsi-fungsi fisiologis dan biologisnya. Sementara dimensi analitik berpendapat bahwa suatu tingkah laku bisa saja dipelajari dan didapat secara terpisah dari tingkah laku yang lainnya. Mereka yang beraliran analitik misalnya adalah Lewin dan Binswanger.
7. NORMAL | ABNORMAL
Banyak juga teori kepribadian yang menekankan pada abnormalitas suatu kepribadian. Dengan mempelajari abnormalitas itu maka pemahaman tentang orang normal dapat diperoleh. Perbedaan normal/abnormal dapat dilihat secara kualitatif yaitu melihat seberapa jauh hal-hal patologis dalam kepribadian itu berbeda dari yang normal. Allport dan Cattel, misalnya, menekankan pada orang-orang normal.

Analisis
Berdasarkan dari teori di atas, hasil wawancara menunjukkan bahwa narasumber memang di latarbelakangi oleh bebrapa faktor yang membuat mereka memiliki pola fikir bahwa “ Semakin mahal baju yang mereka kenakan, semakin terkenal merk yang mereka pakai maka tingkat kepercayaaan diri akan secara otomatis meningkat. Ketika kepercayaan diri tersebut sudah meningkat maka yang mereka harapakan adalah perhatian secara khusus dari lawan bicara atau klien “. Dalam dunia bisnis memang sangat di perlukan penampilan yang prima dan exclusive untuk menciptakan kesan wibawa dan menunjukkan kredibilitas seseorang. Untuk itu, dari hasil wawancara di atas berikut saya paparkan beberapa faktor yang melatar belakangi pola fikir narasumber yang sesuai dengan teori Albert bandura :

1. Conscious
Bahwa mereka (Ayu dan Dian) menyadari betul proses pembentukan dan latar belakang kepribadian mereka seperti kalimat Ayu yang mengatakan bahwa semenjak ia dapat menghasilkan pendapatan yang umayan maka pola belanjanya pun juga akan meningkat, atau Dian dengan ibunya sebagai sumber inspirasi dan kehidupan kuliahnya yang membuat dia mulai dan harus mengikuti gaya berpakaian sekitarnya.
2. Environment
Dian yang menyebutkan ibunya sebagai sumber inspirasi memungkinkan adanya faktor keturunan yang mempengaruhinya. Namun yang tak kalah penting adalah faktor lingkungan sosial mereka, seperti kehisupan kampus mereka, lingkungan kerja, jabatan/posisi dalam pekerjaan.
3. Process off learning
Pengetahuan dasar yang di dapat oleh Ayu kemudian dipelajari dengan stimulus-stimulus yang ada di sekitarnya sehingga tercipta pola pikir dan standar yang ia yakini sesuai dengan kemampuannya. Demikian juga dengan Dian, maka tak menutup kemungkinan standar Ayu akan meningkat pada level Dian dan standar Dian akan lebih tinggi lagi ketika pendapatan mereka meningkat.
4. Past / Present Sigmund
Disinyalir kepribadian mereka memang sudah terbentuk dari masa-masa Ayu dan Dian kuliah, maka hal ini hanyalah ulangan atau fiksasi dari apa yang di dapat dulu dengan sedikit tambahan dan perkembangan seiring berjalannya waktu.
5. Person / Situation
Penekanan pada Person berarti kepribadian adalah bentukan dari inner process yang terjadi dalam diri Ayu dan Dian, sementara penekanan pada Situation berarti bahwa kepribadian adalah bentukan dari faktor lingkungan sosial dimana mereka berada yakni lingkungan kerja dan lingkungan sosialisasi mereka.

6. Holistic / Analytic
Dimensi holistik menyaratkan bahwa suatu tingkah laku hanya dapat dimengerti berdasarkan konteksnya, maka pola piker seperti yang di miliki Ayu dan Dian hanya berlaku pada hal-hal yang mereka minati seperti baju-baju bermerk.
7. Abnormal/Normal
Pola piker seperti ayu dan Dian masih tergolong normal karena alasan alasan yang mereka paparkan memang sangat berpengaruh terhadap kinerja mereka. Peningkatan kepercayaan diri, self esteem dan harapan agar klien memberikan respect yang lebih adalah alasan-alasan yang rasional.

Perbandingan Sistem Politik Otoriter dan Demokrasi (INDONESIAN POLITICAL SYSTEM)

1. Buat perbandingan antara Sistem Politik otoriter dan Demokrasi dengan segala kekurangan dan kelebihannya ?
• Sistem Politik Otoriter adalah Sistem Politik terpusat dimana kekuasaan berada di tangan satu pihak saja.
Misalnya : Presiden, presiden tidak bertanggung jawab kepada siapa-siapa karena semua kekuasaan dipegang penuh olehnya. Dia juga memegang kekuasaan legislative yang mestinya di jalankan oleh parlemen,dan juga dia menjadi Hakim tertinggi atau Yudikatif yang seharusnya dijalankan oleh Mahkamah Agung. Tidak ada pemilihan umum dimana rakyat bebas memilih atau menggantikannya.
a. Advantages :
- Presiden memiliki kekuasaan Penuh atas semua perintahnya.
- Tidak ada persamaan dan kebebasan politik.
- Sama rata dan sama rasa dalam kebutuhan materil.
- Identitas bersama bersifat sacral dan ideology sebagai agama politik.
- Hubungan kekuasaan Monopoli , sentral tunggaldan non consensus ada pimpinan partai.
- Legitimasi kewenangannya totaliter ,doktriner dan paksaan.

b. Disadvantages :
- Tidak ada kebebasan Pers.
- Segala keputusan baik yudikatif atau pun legislative harus di tentukan oleh presiden.
- Legitimasi kewenangannya totaliter ,doktriner dan paksaan.
- Legitimasi kewenangannya totaliter ,doktriner dan paksaan.


• Sistem Politik Demokrasi yaitu adanya perlindungan hak asasi manusia , menjunjung tinggi hukum , tunduk terhadap kemauan orang banyak , tanpa mengabaikan hak golongan kecil agar tidak timbul diktator mayoritas. Sebuah system politik demokrasi akan bertahan apabila bersumber pada “ kehendak rakyat “dan bertujuan untuk menyampaikan kebaikkan atau kemaslahatan bersama, untuk itu demokrasi selalu berkaitan dengan persoalan perwakilan kehendak rakyat.

a. Advantages :
- Adanya persamaan dan kebebasan politik.
- Tidak ada stratifikasi ekonomi materil atau moril.
- Bersatu dalam perbedaan.
- Distribusi kekuasaan yang relative merata ada pada presiden atau perdana mentri.
- Kewenangannya adalah rule of law dan konstitusional.
- Rakyat ambil bagian secara aktif atau mekanisme pasar.
- Terjadi Kebebasan PERS.
- Adanya pemilihan Umum untuk menentukan siapa saja yang bisa menjadi wakil rakyat dan Presiden.

b. Disadvantages :
- Masyarakat menjadi terlalu bebas mengeluarkan pendapat sehingga kurang ada sikap saling menghormati satu sama lain.
- Jadi banyak menimbulkan pro dan kontra terhadap suatu keputusan yang kan di ambil.


2. Pilih mana yang menurut anda paling baik ??
• Menurut saya yang paling baik adalah system politik demokrasi, karena seperti yang sudah dijalankan di Indonesia, system politik demokrasi benar-benar memberika kesempatan terhadap seluruh masyarakatnya untuk dapat menyalurkan aspirasi mereka masing-masing pastinya dengan cara yang damai bukan dengan aksi yang anarkis.

Perbandingan Sistem Politik Otoriter dan Demokrasi (INDONESIAN POLITICAL SYSTEM)

1. Buat perbandingan antara Sistem Politik otoriter dan Demokrasi dengan segala kekurangan dan kelebihannya ?
• Sistem Politik Otoriter adalah Sistem Politik terpusat dimana kekuasaan berada di tangan satu pihak saja.
Misalnya : Presiden, presiden tidak bertanggung jawab kepada siapa-siapa karena semua kekuasaan dipegang penuh olehnya. Dia juga memegang kekuasaan legislative yang mestinya di jalankan oleh parlemen,dan juga dia menjadi Hakim tertinggi atau Yudikatif yang seharusnya dijalankan oleh Mahkamah Agung. Tidak ada pemilihan umum dimana rakyat bebas memilih atau menggantikannya.
a. Advantages :
- Presiden memiliki kekuasaan Penuh atas semua perintahnya.
- Tidak ada persamaan dan kebebasan politik.
- Sama rata dan sama rasa dalam kebutuhan materil.
- Identitas bersama bersifat sacral dan ideology sebagai agama politik.
- Hubungan kekuasaan Monopoli , sentral tunggaldan non consensus ada pimpinan partai.
- Legitimasi kewenangannya totaliter ,doktriner dan paksaan.

b. Disadvantages :
- Tidak ada kebebasan Pers.
- Segala keputusan baik yudikatif atau pun legislative harus di tentukan oleh presiden.
- Legitimasi kewenangannya totaliter ,doktriner dan paksaan.
- Legitimasi kewenangannya totaliter ,doktriner dan paksaan.


• Sistem Politik Demokrasi yaitu adanya perlindungan hak asasi manusia , menjunjung tinggi hukum , tunduk terhadap kemauan orang banyak , tanpa mengabaikan hak golongan kecil agar tidak timbul diktator mayoritas. Sebuah system politik demokrasi akan bertahan apabila bersumber pada “ kehendak rakyat “dan bertujuan untuk menyampaikan kebaikkan atau kemaslahatan bersama, untuk itu demokrasi selalu berkaitan dengan persoalan perwakilan kehendak rakyat.

a. Advantages :
- Adanya persamaan dan kebebasan politik.
- Tidak ada stratifikasi ekonomi materil atau moril.
- Bersatu dalam perbedaan.
- Distribusi kekuasaan yang relative merata ada pada presiden atau perdana mentri.
- Kewenangannya adalah rule of law dan konstitusional.
- Rakyat ambil bagian secara aktif atau mekanisme pasar.
- Terjadi Kebebasan PERS.
- Adanya pemilihan Umum untuk menentukan siapa saja yang bisa menjadi wakil rakyat dan Presiden.

b. Disadvantages :
- Masyarakat menjadi terlalu bebas mengeluarkan pendapat sehingga kurang ada sikap saling menghormati satu sama lain.
- Jadi banyak menimbulkan pro dan kontra terhadap suatu keputusan yang kan di ambil.


2. Pilih mana yang menurut anda paling baik ??
• Menurut saya yang paling baik adalah system politik demokrasi, karena seperti yang sudah dijalankan di Indonesia, system politik demokrasi benar-benar memberika kesempatan terhadap seluruh masyarakatnya untuk dapat menyalurkan aspirasi mereka masing-masing pastinya dengan cara yang damai bukan dengan aksi yang anarkis.

Keterikatan Budaya Pada Kehidupan Masyarakat Riau Pekanbaru (Studi Kasus Pada Kebudayaan dan Masyarakat)

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penulisan Makalah
Budaya mencakup semua aspek kehidupan manusia. Budaya merupakan adat istiadat, kepercayaan, seni, serta segala perbuatan manusia dan hasil dari budi manusia. Untuk menciptakan dan mengmbangkan budaya diperlukan intervensi aktif manusia untuk mengolah yang disediakan baginya dalam alam sekitarnya. Budaya merupakan segala sesuatu yang secara sadar dipelajari dan diwariskan. Budaya Indonesia yang tradisional dianggap sebagai budaya yang ekspresif. Kekalahan Indonesia dalam melawan Belanda merupakan kekalahan budaya ekspresif melawan budaya progresif. Mentalitas bangsa Indonesia yang merupakan produk budayanya yang ekspresif itu yang membuat bangsa Indonesia dijajah oleh Belanda yang jumlahnya hanya segelintir itu.
Mentalitas sebagaimana yang dikemukakan diatas merupakan bagian budaya Indonesia “asli” dan dibedakan dari mentalitas bangsa Indonesia yang timbul sebagai akibat revolusi dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Ada beberapa nilai tradisional bangsa Indonesia yang memang tidak cocok dengan jiwa pembangunan dan oleh karena itu perlu dihilangkan atau setidak – tidaknya dihindari. Meskipun ada nilai – nilai budaya asli Indonsesia yang tidak cocok, namun masih ada nilai – nilai budaya asli Indonesia yang masih berguna dan dapat dipakai dalam pelaksanaan pembangunan Indonesia.
Riau, daerah sebelah barat Indonesia adalah merupakan bagian dari keanekaragaman tanah air Indonesia. Riau menjadi menarik untuk dibahas karena daerah ini memiliki 2 wilayah yang berbeda, yaitu Riau daratn dan Riau kepulauan. Keunikan tanah air yang jarang dimiliki bangsa lain.

Orang Riau dengan logat khas melayu yang kental dengan kesopanan menjadi ciri khas daerah ini yang mulai memudar. Tak bisa dihindari adanya peresapan-peresapan budaya lain yang masuk ke Riau baik dari budaya lain di Indonesia maupun dari budaya luar negeri, sedikit banyak mulai mengikis kekayaan adat budaya orang Riau. Bahasa gaul Jakarta yang dianggap keren pelan-pelan mulai dengan biasa digunakan generasi muda asli Riau.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana Peranan Budaya terhadap kehidupan masyarakat Riau –pekan Baru
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui dan menganalis unsur Bahasa studi kasus pada Kebuadyaan Riau
2. Untuk mengetahui dan menganalis unsur Teknologi dan Alat Produksi studi kasus pada kebudayaan Riau
3. Untuk mengetahui dan menganalis unsur Mata Pencaharian studi kasus pada kebudayaan Riau
4. Untuk mengetahui dan menganalis unsur Organisasi Sosial studi kasus pada kebudayaan Riau
5. Untuk mengetahui dan menganalis unsur Pengetahuan studi kasus pada kebudayaan Riau
6. Untuk mengetahui dan menganalis Unsur Religi studi kasus pada kebudayaan Riau
7. Untuk mengetahui dan menganalis Kepercayaan studi kasus pada kebudayaan Riau




BAB II KERANGKA TEORITIS
2.1 DEFINISI TEORI KEBUDAYAAN
Kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
2.1.1 DEFINISI SECARA ETIMOLOGIS
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
2.1.2 DEFINISI SECARA KONSEPTUAL
1. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
2. Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
3. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
4. Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan itu adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia, yang harus dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu.
5. Menurut Sultan Takdir Alisyahbana kebudayaan adalah manifestasi dan cara berfikir yang dipakai dan mempengaruhi manusia.
6. Di dalam buku Asa-asa Sosiologi ( 1958 ) Djojodigono memberikan defenisi mengenai kebudayaan dengan mengatakan kebudayaan itu adalah daya dari budi, yang berupa cipta, karsa dan rasa.
7. Kebudayaan menurut Mangunsarkoro adalah segala yang bersifat hasi kegiatan manusia dalam arti yang seluas-luasnya.
8. Sidi Gazalba memberikan gambaran yang lain tentang kebudayaan dengan mengatakan bahwa kebudayaan adalah cara berfikir dan merasa yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan dari segala kegiatan manusia yang membentuk kesatuan social dengan suatu ruang dan suatu waktu.
9. Moh. Hatta memberikan definisi singkat mengenai apa itu kebudayaan yang mengatakan kebudayaan itu adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa.
10. Seorang Antropolog Amerika Ralph Linton ( 1839-1953 ) memberikan definisi mengenai kebudayaan yaitu “ Man’s social heredi “ yang artinya sifat social yang dimiliki oleh manusia secara turun temurun.
11. J.P.H. Dryvendaf memberikan pendapat mengenai definisi kebudayaan, bahwa kebudayaan itu adalah kumpulan dari letusan jiwa manusia sebagai yang beraneka ragam berlaku dalam suatu mansyarakat tertentu.
12. R. Linton mendefinisikan kebudayaan adalah konfigurasi dari tingkah laku dan hasil dari perilaku tersebut, yang kemudian unsure-unsur pembentukannya didukung serta diteruskan oleh kelompok masyarakat tertentu.
13. Dalam buku “age of the Gods” Dawson memberikan definisi mengenai konsep kebudayaan bahwa kebudayaan itu adalah cara hidup bersama (culture is common way of life).
14. E.B. Tylor dalam buku yang berjudul Primitive Culture memberikan sebuah pandangan mengenai kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan yang lain serta kebiasaan yang didapatkan manusia sebagai anggota masyarakat.
15. W.H.Kelly memberikan sebuah definisi bahwa kebudayaan itu adalah sebuah pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia.
16. Melville J. Herskovits yang merupakan seorang Antropolog Amerika memberikan definisi mengenai kebudayaan bahwa kebudayaan itu adalah bagian dari lingkungan bantuan manusia (Man made past of the eviroment)

2.1.3 DEFINISI SECARA OPERASIONAL
Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia, nilai sosial, norma sosial, serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, kesenian serta sebuah pandangan mengenai keseluruhan yang kompleks yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan yang lain serta kebiasaan yang didapatkan manusia sebagai anggota masyarakat sebuah pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia dan bagian dari lingkungan bantuan manusia.
2.1.4 INSTRUMEN VARIABEL DEFINISI KEBUDAYAAN
VARIABEL DIMENSI INDIKATOR
K
E
B
U
D
A
Y
A
A
N 1. Kesenian 1. Seni Tari
2. Seni Musik
3. Seni Drama
2. Ilmu Pengetahuan 1. Ilmu Sosiologi
2. Ilmu Psikologi
3. Ilmu Bahasa
3. Masyarakat 1. Masyarakat Madani
2. Masyarakat Primitif
3. Masyarakat Desa

2.2 DEFINISI TEORI MASYARAKAT
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
2.2.1 DEFINISI SECARA ETIMOLOGIS
Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
2.2.2 DEFINISI SECARA KONSEPTUAL
1. R. Linton masyarakat sebagai sekelompok orang yang telah lama hidup dan bekerja sama sehingga dapat mengorganisasikan dirinya.
2. J.P. Gillin & J.L Gillin masyarakat adalah kelompok manusia terbesar dngan kesamaan dalam berbagai hal.
3. M.J. Heskovitas masyarakat adalah kelompok individu dengan cara hidup tertentu.
4. S.R Steinmetz masyarakat adalah kelompok manusia terbesar yang tersusun atas kelompok - kelompok yang lebih kecil.
5. Mack Ever masyarakat adalah sistem cara kerja dan prosedur yang meliputi pembagian social.

2.2.3 DEFINISI SECARA OPERASIONAL
Masyarakat adalah sekelomopk orang atau individu atau manusia yang telah lama hidup dan bekerja sama yang memiliki system cara kerja dan prosedur yang meliputi pembagian social dan tersusun atas kelompok – kelompok yang lebih kecil.
2.2.4 INSTRUMEN VARIABEL DEFINISI MASYARAKAT
VARIABEL DIMENSI INDIKATOR
M
A
S
Y
A
R
A
K
A
T 1. Manusia 1. Ciri Fisik Manusia
2. Ciri Perilaku Manusia
3. Evolusi Manusia
2. Sistem 1. Sistem Tata Surya
2. Sistem Kemasyarakatan
3. Sistem Perekonomian
3. Cara 1. Cara Berbusana
2. Cara Bicara
3. Cara Bersikap






BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Yang di maksud penelitian deskriptif yaitu penelitian yang memberikan gambaran yang mendetail dan mengungkapkan keadaan masyarakat riau yang sebenarnya.
Sedangkan rancangan penelitian yang di gunakan dalam proposal ini adalah studi kasus untuk menganalisa keadaan masyarakat Riau yang terjadi pada era sekarang ini.
3.2 Jenis-Jenis Sumber Data
Data Kualitatif
Fraenkel dan Wallen menyatakan bahwa penelitian yang mengkaji kualitas hubungan, kegiatan, situasi, atau material disebut penelitian kualitatif, dengan penekanan kuat pada deskripsi menyeluruh dalam menggambarkan rincian segala sesuatu yang terjadi pada suatu kegiatan atau situasi tertentu.
Studi Kasus
Studi kasus adalah salah satu metode penelitian dalam ilmu sosial. Dalam riset yang menggunakan metode ini, dilakukan pemeriksaan longitudinal yang mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan cara-cara yang sistematis dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnya. Sebagai hasilnya, akan diperoleh pemahaman yang mendalam tentang mengapa sesuatu terjadi dan dapat menjadi dasar bagi riset selanjutnya. Studi kasus dapat digunakan untuk menghasilkan dan menguji hipotesis


3.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam proses pengumpulan data tentu diperlukan sebuah alat atau instrument pengumpul data. Alat pengumpul data dapat dibedakan menjadi dua yaitu pertama alat pengumpul data dengan menggunakan metode test dan metode non test.
Data primer
Data Primer, yakni data yang diambil/diperoleh langsung dari lapangan disebut sebagai penelitian lapangan/penelitian empiris/penelitian sosiologis sebagai kontra dari penelitian dokumentasi/penelitian normatif murni maka peneliti harus menguasai teknik dari alat pengumpulan data yang digunakan. Dalam pengumpulan data, setelah mengetahui dengan jelas dan jernih spesifikasi data yang diperlukan
Data Sekunder
Data Sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan, baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain Jadi data sekunder merupakan data yang secara tidak langsung berhubungan dengan responden yang diselidiki dan merupakan pendukung bagi penelitian yang dilakukan.
3.4 Metode Analisis Data
Konsep SWOT
Teori Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk merencanakan sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT. SWOT adalah sebuah singkatan dari, S adalah STRENGHT atau Kekuatan, W adalah WEAKNESS atau Kelemahan, O adalah OPPORTUNITY atau Kesempatan, dan T adalah THREAT atau Ancaman. SWOT ini biasa digunakan untuk menganalisis suatu kondisi dimana akan dibuat sebuah rencana untuk melakukan sesuatu.

3.5 Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu : 6-12 Juli 2009
Tempat : TMII
Informasi : Internet, referensi buku, narasumber

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Unsur Bahasa pada Kebudayaan Riau
Bahasa yang dipakai adalah bahasa resmi yaitu Bahasa Indonesia dan ada juga yang menggunakan bahasa Melayu
Seni sastra daerah ini terdiri dari sastra tulis dan sastra lisan, sastra tulis berupa syair, hikayat, kesejarahan, kesastraan adat istiadat, dan sebagainya. Sastra lisan terdiri dari pantun, ungkapan (pepatah, petitih, peribahasa, bidal, perumpamaan, dan sebagainya) mantra, cerita rakyat, koba, kayat, dan nyanyi panjang.
Gurindam Duabelas adalah salah satu hasil karya Raja Ali Haji dan tetap dimiliki oleh putera puteri melayu yang mencintai istana, balai adat, dan masjid.
”Jika hendak mengenal orang berbangsa
Lihat kepada budi dan bahasa
Jika hendak mengenal orang yang berbahagia
Sangat memeliharakan yang sia – sia
Jika hendak mengenal orang yang mulia
Lihatlah kepada kelakuan dia
Jika hendak mengenal orang yang berilmu
Bertanya dan belajar tiadalah jemu
Jika hendak mengenal orang yang berakal
Didalam dunia mengambil bekal
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai
Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai”

Pasal 5, Gurindam Duabelas4.5 Pengetahuan
4.2 Unsur Teknologi dan Alat Produksi pada Kebudayaan Riau
Teknologi bahari masyarakat Melayu Riau merupakan teknologi yang dalam suatu masyarakat dapat diamati dari keadaan sumber daya alam dan pemanfaatannya, bahan baku yang tersedia, peralatan yang dipakai dalam mendayagunakan sumber daya alam yang ada, kemungkinan sarana untuk menghasilkan peralatan ter¬sebut, serta matapencaharian masyarakat tersebut. Teknologi bahari masyarakat Melayu lebih mudah ditelusuri dari sejarah peralatan dan matapencaharian mereka dalam memanfaatkan sumber daya alam di lingkungan mereka.

Kata bahari sendiri mempunyai dua pengertian:
• Pertama, bahari yang berarti zaman kuno (ancient), yang semasa dengan masa adanya catatan sejarah sampai pada masa kemaharajaan Roma 467 A. P. (Wojowasita dan Poerwadarminta, 1974) atau sesuatu yang terkenal dan/atau sudah tidak penting lagi pada akhir-akhir ini, tetapi ada sejak masa lalu (Websters, 1966).
• Kedua, bahari ditafsirkan dari akar kata bahasa Arab yang banyak mempengaruhi bahasa Melayu, yaitu bahari yang berarti laut atau sungai besar. Dalam tulisan ini pengertian yang dipakai ditekankan pada yang pertama, walaupun dalam pembahasannya pengertian yang kedua akan tercakup. Teknologi bahari yang dimaksud di sini adalah teknologi yang dipakai oleh masyarakat Melayu Riau dalam mendayagunakan sumber daya alam yang ada di sekitarnya untuk mencapai keperluan hidupnya sejak zaman kuno.

Sejak zaman bahari masyarakat Melayu Riau sudah memiliki bermacam cara untuk memenuhi keperluan hidup. Artinya, sejak masa lampau masyarakat Melayu Riau telah menguasai teknologi yang disebut oleh penulis sebagai teknologi bahari.

Teknologi ini diklasifikasi menjadi :
• teknologi pertanian,
• Teknologi perikanan,
• Teknologi peternakan,
• Teknologi pertukangan,
• Teknologi perkapalan,
• Teknologi pertambangan, dan pengolahan bahan makanan.

Sistem teknologi yang dikuasai orang Melayu menunjukkan bahwa orang Melayu kreatif dan peka dalam memfungsikan lingkungan dan sumber daya alam di sekitarnya. Orang Melayu juga tidak tertutup terhadap perubahan teknologi, terutama teknologi yang menguntungkan dan menyelamatkan mereka.

4.3 Unsur Mata Pencaharian pada Kebudayaan Riau
Berbicara tentang mata pencaharian, tentulah setiap kota atau daerah memiliki ciri khas yang berbeda. Seperti yang kita tahu, masyarakat kota Riau terbagi 2 yaitu Riau daratan dan Riau kepulauan yang dipisahkan oleh selat malaka, mata pencaharianya pun terlihat agak sedikit berbeda, sebagian besar masyarakat Pekanbaru-Riau daratan (dumai, pekanbaru) ber mata pencaharian sebagai petani, karena itulah pemerintah sangat menjaga kelestarian pedesaan dan sector pertanian Riau. Tidak heran bila kita melihat banyak sekali sawah disana, masyarakat Riau ini ada yang mempunyai sawah sendiri atau bahkan menyewa dengan dengan orang lain untuk mendapatkan penghasilan. Masyarakat Riau senang bertani karena daerahnya masih subur dan hijau. Selain bertani, mereka juga mengandalkan perkebunan, terutama perkebunan kelapa sawit yang biasanya dibentuk di daerah dataran tinggi. Kelapa sawit ini biasanya diekspor ke kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung dll. Selain itu ada sebagian kecil masyarakatya yang bermata pencaharian melalui pertambangan minyak bumi.

Berbeda dengan Riau kepulauan (batam, tanjung pinang), masyarakatnya lebih banyak yang mencari penghasilan melalui memancing atau menjadi nelayan, karena mereka tinggal dikepulauan tentulah mereka menyenangi laut, ikan yang terkenal di daerah ini yaitu ikan salai, yang biasa dimasak cabai hijau oleh masyarakat sana.

Riau merupakan salah satu suku bangsa yang kaya akan sumber daya alam, baik kekayaan yang terkandung di perut bumi yaitu berupa minyak dan gas bumi, emas, dll. maupun kekayaan hutan dan perkebunannya, belum lagi kekayaan sungai dan lautnya. Dalam perekonomian, tenaga kerja masyarakat Riau salah satunya yaitu perkebunan. Perkebunan yang berkembang adalah perkebunan karet dan perkebunan kelapa sawit, baik itu yang dikelola oleh negara ataupun oleh rakyatnya.

Selain perkebunan, kurang lebih sekitar 55 % masyrakat Riau bermata pencaharian petani, dan sektor pertanianlah yang memiliki potensi utama yang harus dikembangkan. karena kepulauan Riau memiliki tanah yang subur sehingga termotivasi untuk menjadikan lahan pertanian. Mereka menanami berbagai macam tanaman yang sangat baik untuk dikembangkan contohnya seperti buah-buahan, sayuran, kelapa, kopi, nenas, cengkeh, palawija, holtikultura. Penanaman tersebut pun juga disesuaikan dengan lahan-lahan yang strategis. Masyarakat Riau pun juga mengembangkan usaha budidaya perikanan.
Perekonomian
Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2005 adalah sebesar 6,57%. Sektor-sektor yang tumbuh dengan baik (lebih cepat dari pertumbuhan total PDRB) pada tahun 2005 antara lain sektor pengangkutan dan komunikasi (8,51%), sektor industri pengolahan (7,41%), sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan (6,89%), sektor jasa (6,77%), serta sektor perdagangan, hotel dan restoran (6,69%).
PDRB Perkapita Provinsi Kepulauan Riau dalam lima tahun terakhir (2001-2005) cenderung mengalami kenaikan. Pada tahun 2001 PDRB Perkapita (Atas Harga Berlaku – Tanpa Migas) sebesar Rp.22,808 juta, dan pada tahun 2005 meningkat sehingga menjadi sebesar Rp.29,348 juta. Namun secara riil (tanpa memperhitungkan inflasi) PDRB Perkapita (tanpa gas) pada tahun 2001 hanya sebesar Rp.20,397 juta dan pada tahun 2005 meningkat menjadi sebesar Rp.22,418 juta.
4.4 Unsur Organisasi Sosial pada Kebudayaan Riau
Sistem kekerabatan
Masyarakat di tanah Riau mengikuti garis keturunan laki-laki. Penduduk Riau sangat menjunjung tinggi kesopanan bersikap antar manusia walaupun sistem kekerabatannya tidak mengenal adanya kasta secara umum. Namun terdapat juga keturunan yang lebih dihormati dan disegani masyarakat yaitu keturunan anak dukun besar, Tetua Adat. Jabatan ini dihargai karena memiliki ilmu gaib yang tidak semua orang mendapatkannya. Ilmunya itu hanya diturunkannya ke anak laki-laki / keponakan laki-laki segaris keturunan, jadi dalam hal ini orang yang bukan merupakan kerabat dekat anak dukun besar tidak akan meneruskan ilmu tersebut
Tempat pertemuan adat disebut surau dengan ketua adat atau dalam istilah islamnya disebut imam ialah kalipah. Kalipah juga diteruskan secara turun-temurun sehingga bersifat tertutup untuk orang lain yang bukan keturunan kalipah menjadi seorang kalipah. Hal ini dianut masyarakat Riau yang masih berlokasi di dusun atau biasa disebut kecamatan.
Mayoritas masyarakat Riau menganut agama Islam yang memperbolehkan adanya perkawinan antar sesama suku. Namun hal ini sangat bertentangan dengan hukum adat mereka yang melarang terjadinya perkawinan antar sesama suku karena anak yang dilahirkan akan cacat. Hal ini mereka percayai dan ikuti sedari dulu karena menurut sejarah adat mereka, dahulu kala ketua-ketua suku disana pernah bersumpah untuk tidak akan pernah kawin satu suku, apabila itu dilanggar mereka akan mengutuk keturunan yang diperoleh menjadi cacat. Hal ini oleh masyarakat kabupaten Rokanhulu, kecamatan Rambahilir, desa muara Rumbai, Riau ditaati hingga saat ini tanpa tau alasan dan tujuan sebenarnya para nenek moyang mereka melakukan perjanjian sumpah tersebut.
Kutie Anyie adalah salah satu contoh suku yang terdapat di Riau. Arti berdasarkan namanya ialah suku amis, namun suku ini terkenal dengan suku basah. Dikatakan sebagai suku basah karena setiap kali suku ini mengadakan acara seperti pernikahan pasti akan turun hujan. Hal ini disebabkan atas dasar sumpah nenek moyang suku mereka sendiri di zaman dulu. Dikisahkan nenek moyang dari suku Kutie Anyie dan kerabatnya dari suku lain pada suatu saat memancing bersama. Suku Kutie Anyie merasa kesal melihat temannya mendapatkan banyak ikan sedangkan dirinya sendiri belum mendapatkan seekor ikan pun. Ia bertanya pada temannya “darimana kau bisa mendapatkan ikan banyak ?” dengan sabar temannya menjawab “ini semua berasal dari Tuhan”. Suku Kutie Anyie ingin cepat mendapatkan ikan tanpa sabar. Emosinya semakin meninggi karena temannya dari suku lain terus mendapat ikan hingga akhirnya ia memberi sumpah dan mengutuk keturunan temannya itu nanti akan berbau amis seperti ikan. Kutukan itu ternyata berbalik ke dirinya sendiri namun bukan dengan bau amis ikan melainkan dengan air hujan tempat hidup ikan, yang akan menggangu setiap acara yang diadakan orang suku Kutie Anyie. Sistem kekerabatan orang Riau menjadi penuh dengan sopan santun dan saling menghargai antar sesama karena adanya cerita sejarah kutukan yang diterima suku Kutie Anyie.

Upacara adat perkawinan
1. Merisik, yaitu dari pihak pria berkunjung menyelidikiapakah si gadis sudah ada yang punya atau belum, lalu mengutarakan perasaan kepada si gadis.
2. Meminang, yaitu utusan dari pihak pria membawa Tapak Sirih, memberi tanda pertunangan dan menentukan hari tanggal pelaksanaan.
3. Antar belanja, yaitu musyawarah kedua belah pihak selesai antar tande, berupa uang tunai serta diiringi dengan persalinan pakaian wanita berupa cincin belah rotan dan perlengkapan rumah tangga
4. Menggantung, yaitu sanak keluarga berkumpul untuk persiapan memasang tenda
5. Malam berinai curi di rumah masing – masing yaitu berkumpul dengan sanak saudara
6. Akad nikah
7. Tepung tawar, yaitu pemberian doa restu
8. Berendam, yaitu mandi dengan air serai 7 bunga
9. berkhatam membaca kitab suci Al-Quran
10. Bersanding di pelaminan
11. Makan berhadap – hadapan
12. Mandi damai
13. Menyembah
4.5 Unsur Pengetahuan pada Kebudayaan Riau
Sistem pengetahuan yaitu mengenai pengetahuan alam sekitar, tentang bahan mentah/galian, dan tentang kelakuan dengan sesama manusia.

Pengetahuan Alam Sekitar:
Provinsi Riau terletak di Pulau Sumatra. Di sebelah utara berbatasan dengan Selat Singapura dan Selat Malaka, di sebelah selatan dengan Provinsi Jambi dan Selat Berhala, di sebelah timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan (Provinsi Kepulauan Riau), dan di sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Sumatra Barat dan Provinsi Utara.
Riau memiliki berbagai macam suku bangsa. Seperti Melayu, Bugis, Jawa, Arab, Tionghoa, Padang, batak, dan Flores.

Potensi daerah di Kepulauan Riau yaitu adanya Sektor Kelautan, Sektor Peternakan, Pertanian, dan Pariwisata. Sektor Kelautan merupakan kondisi yang sangat mendukung Masyarakat Riau untuk mengembangkan budidaya perikanan. Potensi di bidang peternakan difokuskan pada itik, ternak ayam, ternak kambing, dan sapi (umumnya masih dilaksanakan oleh peternak kecil). Sektor Pertanian merupakan sektor yang strategis untuk menjadikan lahan pertanian seperti palawija, kelapa sawit, cengkeh, kopi, dsb. Sedangkan Pariwisata yaitu Kepulauan Riau yang merupakan tempat wisata dari mancanegara kedua setelah Bali. Objek wisatanya terdiri dari Pantai Melur, Pantai Abang, dan Pantai Nongsa.

Transportasi di Kepulauan Riau disesuaikan dengan kondisi alam dan jarak antar wilayahnya. Contohnya seperti Transportasi Laut terdiri dari: Perahu motor kecil atau biasa disebut dengan pompong, Kapal ferry, speedBoat. Sedangkan Transportasi Daratnya tidak beda jauh dengan di Jakarta, seperti taxi, angkot, bus, dan ojek.
Bahan Galian:
Minyak bumi, gas alam, Timah, Bauksit, dsb.
Kelakuan Masyrakat Riau dengan Sesama manusia:
Masyarakat Riau merupakan Masyarakat yang ramah, selalu gotong royong antara satu sama lain, dan menjunjung tinggi nilai kesopanan.

Pendidikan
Riau mempunyai beberapa perguruan tinggi, di antaranya Universitas Riau [1], Universitas Islam Riau, Universitas Islam Negri SUSKA (Sultan Syarif Kasim), Universitas Lancang Kuning, Universitas Muhammadiyah Riau . Selain itu juga terdapat Politeknik Caltex Riau [2], dan Lembaga pendidikan dan pelatihan.
4.6 Unsur Religi pada Kebudayaan Riau
Kepercayaan masyarakat di bagian kepulauan Riau mempunyai kepercayaan yang mengandung konsep dasar animisme shamanisme, tetapi tidak meliputi semua aspek kehidupan mereka. Keyakinan mengenai hal – hal yang bersifat gaib mempengaruhi perilaku menanggapi roh – roh, kekuatan – kekuatan gaib, hari baik dan naas, hantu – hantu, mambang dan peri, dan sekaligus mencerminkan kekhawatiran mereka terhadap berbagai ancaman dunia gaib yang dapat merugikan atau mencelakakan mereka. Masyarakat kepulauan Riau memang mempunyai banyak kepercayaan terhadap hal – hal yang tahayul. Mereka percaya dengan Mambang yaitu dunia roh tempat tinggal para hantu.

Hampir semua dari masyarakat kepulauan Riau yakin bahwa roh Datuk Kemuning dan isterinya, yaitu Saka bersemayam di Gunung Lingga. Roh – roh para anggota keluarga berada di tanjung, di pantai, kuala, suak, atau di bukit – bukit berbatu. Biasanya mereka selalu memberi pemakan atau yang sering disebut sesaji supaya mereka aman jika melewati tempat – tempat seperti, atau biasanya juga mereka meminum sedikit air laut yang berada di tempat tersebut untuk menandakan bahwa mereka adalah “orang sendiri” dan karena itu mereka berharap tidak diganggu.

Hantu selalu mereka bayangkan sebagai manusia, yang mereka sebut “orang tanah”, “orang tanjung”, “orang lekuk”, “hantu laut”, “hantu batu”, “hantu jeram”, “hantu sungai”, dan sebagainya. Hantu-hantu tersebut di atas memang berasal dari dunia makhluk hantu. Selain itu ada hantu yang merupakan penjelmaan manusia seperti hantu polong (hantu pencekik leher, yang menjelma sebagai manusia yang mengamalkan “ilmu pengasih”), yaitu berusaha memikat korbannya agar senantiasa tampak menarik. Hantu penjelmaan manusia lainnya adalah pontianak (hantu mati anak), yaitu hantu penjelmaan wanita yang meninggal dunia sewaktu melahirkan, yang terutama mengganggu pria. Kemudian masyarakat kepulauan Riau masih mengenal hantu dukang, atau hantu pengisap darah, yang merupakan penjelmaan dari bayi yang lahir tanpa nyawa (karena keguguran, lahir mati, dan sebagainya).

Masyarakat kepulauan Riau juga percaya akan kekuatan gaib, yang antara lain bersumber pada benda-benda seperti buntat, batu akik, akar bahar, keris dan sebagainya, dan pada benda-benda yang bersumber pada manusia. Bomoh (dukun) dianggap memiliki kekuatan gaib, yang dapat digunakan untuk tujuan baik maupun buruk, mencelakakan lawan, atau menghalau serangan lawan, serta menyembuhkan penyakit yang berasal dari perbuatan manusia maupun karena tersampuk (“kemasukan” atau diganggu) roh, hantu, dan sebagainya. Dengan kekuatan gaibnya, seorang bomoh dianggap mampu mengatasi gejala-gejala alam yang merugikan manusia, seperti menenangkan ombak dan badai.

Kesempatan orang untuk menjadi bomoh tak terbatas pada pria; wanita pun dapat menjadi bomoh yang sama besar peran dan pengaruhnya seperti bomoh pria. Antara bomoh yang satu dengan lain dapat timbul persaingan untuk memperebutkan pengaruh, yang kadang-kadang mereka lakukan secara terbuka dengan becoba (mengadu kekuatan gaib). Kekuatan gaib dapat diwariskan kepada sanak keluarga, tetapi dapat juga diajarkan kepada orang lain. Sebelum pengetahuan itu diteruskan, harus dipertegas dahulu hubungan antara keduanya, yaitu bomoh sebagai buru, dan orang yang menerima pengetahuan itu sebagai muridnya, yang selanjutnya merupakan hubungan antara orangtua dan anak, yang diikat oleh prinsip-prinsip hubungan timbal-balik. Dengan adanya hubungan ini ada syarat untuk memberi “asam garam” atau imbalan atas pengetahuan yang diajarkan. Pemberian “asam garam” ini berupa pemberian hadian-hadian seperti sandang, uang, bahkan jaminan hidup. Sampai sekarang pun masih saja banyak yang menganut kepercayaan tersebut karena mungkin sudah menjadi turun temurun dari nenek moyang mereka.

Biasanya masyarakat Riau yang masih mempercayai hal – hal yang seperti itu kebanyakan berasal dari kepulauannya, karena mayarakat kota biasanya sudah tidak ada kepercayaan seperti tiu dikarenakan sudah banyak dari mereka yang terpelajar jadi mereka tidak lagi mempercayai hal – hal seperti itu.
4.7 Unsur Kesenian pada Kebudayaan Riau
Riau memiliki unsur kesenian yang bermacam-macam. Mulai dari tarian, lagu-lagu, musik, seni teater, dan Sastra.
Musik melayu Kepulauan Riau dan musik yang berkembang oleh masyarakat Riau mencakup Musik melayu. Baik dalam bentuk Musik Zapin, Musik Silat, Musik Gamelan, Musik Angklung, Musik Gamelan, Musik Bangsawan, Musik Barongsai, Musik Mendu dan masih banyak lagi.
Riau terkenal akan ”Mak Yong”. Mak Yong merupakan salah satu jenis kesenian Melayu yang menggabungkan unsur-unsur ritual, tari, nyanyi, dan musik dalam pementasannya. Dalam pertunjukkannya, Mak Yong mempertemukan antara pemain dan penonton. Dengan perkataan lain, pementasannya mempertemukan pemain dengan penonton dalam ruang, waktu, dan tempat yang sama. Kesian Melayu Mak Yong ini berasal dari daerah, yang dari segi budaya, termasuk rumpun Melayu, yaitu dari daerah Nara Yala (Thailand), kemudian menyebar ke daerah Kelantan (Malaysia), tetapi tanpa memakai topeng seperti di tempat asalnya. Dari Kelantan ini Mak Yong kemudian menyebar ke Riau.

Tarian-tarian Khas Riau:
>> Tari Zapin (Paling terkenal)
>> Tari Mak Yong
>> Tari Dayung Sampan
>> Tari Sekapur Sirih
>> Tari Mendu
>> Tari Marhaban, dsb.

Seni Teater:
Randai, Ketoprak, Wayang orang, dsb.
Riau sangat terkenal dengan sastranya dari dahulu kala,ini terbukti banyaknya sastrawan-sastrawan dari Riau dan salah satunya yang terkenal yaitu Raja Haji Fisabilillah,yang terkenal dengan Gurindam Dua Belas.

BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Makalah ini kami buat bertujuan untuk mempelajari budaya yang dimiliki daerah lain, terutama Pekanbaru-Riau. Banyak hal dan pengetahuan yang kami dapatkan melalui penelitian ini. Berdasarkan data yang kami peroleh, kami dapat menyimpulkan bahwa masyarakat Riau mempunyai toleransi yang sangat tinggi kepada sesama, mereka pun mempunyai beberapa adat kesenian yang unik dan khas. Mata pencaharian mereka pun berdasarkan pada cirri khas dan sector alam yang mereka punya.

Selasa, 06 April 2010

CURRICULUM VITAE

PERSONAL DATA

NAME : ALFARIA JEIDY AZAHARI

PLACE / DATE OF BIRTH : Jakarta, November 18th, 1984

RELIGION : Moeslem

MARITAL STATUS : Single

GENDER : Female

NATIONALITY : Indonesian

QUALIFICATIONS : Graduated Diploma in Public Relations

at InterStudi School of Public Relations Jakarta

G.P.A : 3.60

ADDRESS : Komplek Deplu Kreo No 80

Ciledug Tangerang 15156

PHONE NO. / E–MAIL : Home : +62 21 95956391

Mobile : +62 81213442126

E–mail : jeidyazahary@ymail.com


FORMAL EDUCATION

2007 – at this time : S1 degree at London School of Public Relations Jakarta

2006 – 2007 : Diploma D1 Public Relations at InterStudi School of Public Relations

1999 – 2002 : Senior High School at SMU 90 Jakarta

1996 – 1999 : Junior High School at MTS Darunnajah Jakarta

1992 – 1996 : Elementary school at International School Jeddah Saudi Arabia


TRAINING COURSE

2002 : General English Advanced Level at Lembaga Bahasa & Pendidikan

Profesional LIA Jakarta

2004 : Microsoft Office System Sibernatika

2004 : Flash Fashion Model School Jakarta

2006 : General English IELTS British Council Dhaka Bangladesh

2009 : English for Business Communications (EBC) The City and Guilds of London

Institute

2004 – 2007 : Model at Flash Fashion Model Jakarta

2007 – 2008 : Model at Profile Management Jakarta

2009 – at this time : Model at John Robert Powers Management

ORGANIZATION EXPERIENCE

May 11th 2006 : Workshop “Membangun Citra Koperasi Melalui Media Relation serta Tantangan dan Peluang di Dunia Penyiaran” (Dr.Ishadi S.K.,Msc. Director Trans TV)

May 11th 2006 : Workshop Community Relations (Dr. Arintowati H. Handoyo,MA)

April 26th 2006 : Workshop “Self Confidence for Success” at University of Indonesia

March 27th 2006 : Public Seminar Strive for Excellence in Communication (Public Relations) at Shangri-La Hotel Jakarta

December 9th 2007 : The Advertising Seminar& Exhibition at The London School of Public Relations Jakarta

January 10th 2009 : The Character Building Seminar Metamorph at The London School of Public Relations Jakarta

September 21th 2008 : Volunteer at Autism Awareness Festival “ London School Cares for Autism”

January 16th 2009 : PR Competition & Seminar “The Power of PR in Crisis Management : Creative Press Conference” at Prof Djayusman Auditorium The London School of Public Relations Jakarta

May 22nd 2009 : Committee LSPR Fashion Day Urban SAGA Seminar Fashion Journalism at The London School of Public Relations Jakarta

MAJORING ABILITY

- ADOBE CS

- MS. OFFICE

LANGUAGES

· Indonesia

· Active English

· Passive Arabic