Sabtu, 10 April 2010

DRAMATURGIS (Methode of Com Qualitative)

PENELITIAN DRAMATURGIS
Profile
Object penelitian adalah karyawan stasiun televisi lokal Jak TV yang rata-rata berumur 23-25. Mereka News Editor yang shift kerjanya tidak menentu. Terkadang pagi, sore bahkan tengah malam. Para karyawan ini memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Dari yang baru pertama kerja sampai pindahan dari stasiun televisi yang lain.
Lokasi
Penelitian ini saya lakukan di kantor Jak TV yang terletak di kawasan SCBD.
Day 1:
Nama : Dedet
Hari : Rabu 2 Desember 2009
Waktu / Tempat : 08.45 AM / Lobby Jak TV
Hari ini jam 9 pagi seorang karyawan bernama Dedet baru saja datang untuk shift pagi. Sebelum bekerja dia membeli sarapan di warteg dekat kantor, tak lama dia kembali ke kantor dan mengobrol sebentar dengan teman-temannya. Melihat saya sedang duduk di lobby, diapun menghampiri saya dan kamipun mengobrol pagi itu. Dia bercerita kalau kemarin dia menghadap Chief Editornya untuk mengajukan cuti namun di tolak dengan alasan sudah banyak yang mengajukan cuti di bulan Desember. Dedet merasa agak kesal karena menurut dia, pengajuan cuti sudah diajukannya sejak November. Setelah mengobrol dengan saya dia masuk ke dalam ruang editing dan mulai bekerja.
Day 2 :
Nama : Angga D. Ardianto
Hari : Sabtu 5 Desember 2009
Waktu / Tempat : 17.30 PM / News Editing Room
Hari ini sabtu malam minggu dan kebbetulan kantor JAK TV tak begitu ramai karyawan. Saya mendapat keistimewaan bisa masuk ke dalam News Editing Room karena kenal denga salah satu editornya. Disana saya melihat editor bernama Angga sedang asik mengedit berita tentang Pelarangan Delman yang beroperasi di wilayah Monas. Belum selesai dia mengeditnya, datang seseorang dari library dan memberikannya beberapa materi lagi. Angga kesal dan berkata kepada orang library itu “ wah gak selese-selese nih..gw shift pagi jam segini masih banyak materi aja”. “ iya men, hari ini shift sore cuma dua editor dan kebetulan materi agak banyak, lo beresin dulu ye buat Jakarta Petang tuh “ sahut si library sambil meniggalkan Angga dan mengurus pekerjaan yang lain. Dalam situasi yang hectic, Angga harus mengerjakan materi tentang kecelakaan dan harus mengaburkan beberapa gambar membuatnya mual. Setelah selesai ia pun melaksanakan shalat magrib di Mushola dan kemudian memacu Mega Pronya melesat membelah kemacetan Jakarta.
Day 3 :
Nama : Angga D. Ardianto
Hari : Senin 7 Desember 2009
Waktu / Tempat : 16.00 PM / Mushola Jak TV
Saya bertemu Angga di mushola. Setelah dia melaksanakan shalat ashar, Angga terlihat asik mengobrol dengan temannya yang seorang driver. Mereka bercanda dan tertawa terbahak-bahak selama beberapa saat. Untuk shift pagi, memang jarang ada materi ketika sore hari. Maka dari itu Angga bisa beristirahat sejanak. Kemudian Angga tidur di mushola selama kurang lebih setengah jam. Kemudian ia bangun dan merapihkan bajunya. Ketika sedang memakai sepatu ada seorang reporter yang menyapanya dan kemudian mereka mengobrol tentang kejadian yang baru di alami si reporter. Tak lama mereka mengobrol kemudian Angga menuju kantin untuk membeli nu green tea dan kemudian kembali masuk ke dalam kantor dan melanjutkan pekerjaannya.
ANALYSIS
FRONT STAGE
Hal yang terlihat jelas dari editor adalah gayanya yang santai. Di saat semua karyawan harus memakai seragam saat bekerja, mereka lebih santai dan di tolenransi kalau hanya memakai kaos saja. Hal itu di karenakan mereka bekerja dalam satu ruangan dan tidak pergi kemana-mana layaknya reporter.
MIDDLE STAGE
Ketika berkomunikasi sesama editor, mereka tidak sungkan untuk mengungkapkan keluh kesahnya. Namun lain ketika mereka harus berhadapan dengan atasan mereka. Mau tidak mau mereka harus bersikap lebih sopan dan menerima, meskipun hal tersebut sering bertentangan dengan hati mereka. Maka tak jarang, di belakang atasan yang tidak mereka sukai, sering para editor ini membicarakan dan menumpahkan kekesalan mereka.
BACK STAGE
Diluar pekerjaan mereka sebagai seorang editor, mereka adalah manusia biasa. Seperti Angga, dia adalah anak yang penurut di rumahnya. Hingga usia 23, Angga masih suka membaca komik sinchan dan main game hingga larut malam. Meskipun di kantor dia terlihat mudah bergaul dan termasuk editor yang banyak teman, namun di rumah Angga anak yang pendiam dan sangat menurut dengan neneknya. Angga jarang makan di luar karena dia lebih suka masakan neneknya di rumah, maka tak jarang angga membawa bekal masakan nenek.
KESIMPULAN
Seperti yang Achmad Albar nyanyikan, bahwa dunia ini adalah panggung sandiwara. Setiap manusia menjalankan perannya masing-masing. Lain di pekerjaan lain juga di rumah. Belum tentu yang terlihat di luar sama dengan di dalamnya. Untuk itu, ada pepatah mengatakan “don’t judge a book by its cover”. Memang benar adanya, penelitian ini membuktikan bahwa antara front-middle-dan back stage adalah peran yang berbeda meskipun di lakukan oleh orang yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar